• Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

Pelatihan Hisab Rukyat, Jadi Kontribusi LDII Cegah Perselisihan Penentuan Hari Besar Umat Islam

DPP_ADMIN by DPP_ADMIN
July 15, 2021
in Nasional
0
Pelatihan Hisab Rukyat, Jadi Kontribusi LDII Cegah Perselisihan Penentuan Hari Besar Umat Islam
0
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsAppTelegram

Jakarta (15/7). Ilmu falak atau lebih dikenal dengan istilah ilmu hisab merupakan ilmu yang mempelajari lintasan benda-benda langit. Ilmu falak juga disebut sebagai astronomi, untuk mengetahui posisi dan kedudukan benda langit yang satu dengan benda langit lainnya.

Dalam rangka memberikan wawasan mengenai ilmu hisab, DPP LDII bekerja sama dengan Kementerian Agama mengadakan pelatihan dasar ilmu hisab pada Kamis (15/7) secara daring. Perhelatan itu menghadirkan narasumber pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya.

Dalam pembukaan acara, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso mengatakan pelatihan ini sangat penting dan harus diadakan. Hisab dan rukyat dalam agama disebut ibadah, “Ini dibuktikan dengan adanya doa yang menyertai ketika melihat hilal dalam penentuan awal bulan. Ini memang sesuatu yang ibadah, karena menentukan proses-proses dan keabsahan ibadah wajib lainya. Mulai puasa, Idul Fitri, Idul Adha, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Meskipun saat ini teknologi sangat maju, apalagi dengan digitalisasi, menurut Chriswanto sangat memungkinkan semua orang bisa mengakses software maupun aplikasi untuk menghitung hisab pada lokasi tertentu. “Namun yang diingat, jika kita tidak memahami konsep atau ruhnya, menjadi kurang lengkap dan sempurna,” imbuhnya.

Di Indonesia kerap terjadi perselisihan penentuan awal Bulan Syawal dan Ramadan. Ini bisa menyebabkan ketidakrukunan antar umat Islam. “Padahal menjaga ukhuwah Islamiyah, kerukunan dan kekompakan hukumnya wajib. Oleh karena itu, dengan pelatihan ini sudah tidak ada lagi perselisihan untuk menentukan tanggal 1 Hijriah,” tuturnya.

Pelatihan ini memberi landasan dasar dalam memahami ilmu hisab rukyat. Sehingga ada penyamaan persepsi antar umat Islam yang akan mengurangi perbedaan dan friksi yang tidak perlu dalam urusan keagamaan. “Bagi seorang muslim, perselisihan di antara elit dan beberapa golongan bisa menjadikan cermin yang tidak baik bagi umat,” ujarnya.

LDII menyelenggarakan pelatihan hisab rukyat, ingin memberikan pemahaman dasar kepada masyarakat umum dan warga LDII, sehingga bisa memahami penentuan pergantian bulan untuk tujuan ibadah. “Kita bisa menyamakan persepsi dan memahami perbedaan. Kita juga meyakini, berdasarkan ilmu yang dipahami. Dengan demikian kita dapat menentukan pelaksanaan awal bulan yang berkaitan dengan ibadah sesuai dengan ilmu,” jelasnya.

Acara ini diikuti seluruh anggota DPW dan DPD LDII serta Pondok Pesantren binaan LDII di seluruh wilayah Indonesia. “Diklat diikuti 910 peserta secara daring. Peserta webinar berasal dari DPW-DPD LDII se-Indonesia terutama Biro Pendidikan Keagamaan dan Dakwah. Lalu peserta dari unsur pondok pesantren di lingkungan LDII,” papar Ketua DPP LDII Teddy Suratmadji.

Foto: Webinar Hisab Rukyat 2021

Teddy mengatakan, pelatihan ini merupakan program Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII. “Pelatihan pertama, sudah kami laksanakan pada tahun 2013, hingga 8 tahun kemudian tepatnya saat ini tahun 2021 diadakan pelatihan yang kedua. Materi kali ini dengan peserta yang besar dan komprehensif,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya menjelaskan mengenai alasan tanggal 1 Hijriah dapat berbeda-beda dalam beberapa tahun.

“Sebetulnya, untuk menentukan tanggal 1 Hijriah tidak akan berbeda. Yang menjadi perbedaan, tergantung seseorang menggunakan metode hisab (perhitungan aritmatika astronomis) atau rukyat (observasi astronomis),” ujarnya.

Cecep memaparkan data posisi hilal menjelang awal bulan Hijriah menunjukkan angka minus 5,6. “Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,6 sampai dengan minus 4,4 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” paparnya.

Menurut Cecep, penetapan awal bulan Hijriyah didasarkan pada rukyat dan hisab. Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam. “Saat ini, semua ormas Islam melakukan proses rukyat,” terang Cecep.

Cecep menjelaskan, berdasarkan sidang Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) kriteria imkanurrukyat disepakati adalah minimal tinggi hilal dua derajat, elongasi minimal 3 derajat, dan umur bulan minimal delapan jam setelah terjadi ijtima’.

Sehubungan itu, kata Cecep, karena ketinggian hilal di bawah dua derajat bahkan minus maka tidak ada referensi pelaporan hilal — jika hilal awal bulan Hijriah teramati di wilayah Indonesia. “Selain itu, juga tidak ada referensi empirik visibilitas hilal jika hilal teramati di wilayah Indonesia,” ujarnya.

Menurut Cecep, Limit Danjon menyebutkan bahwa hilal akan tampak jika jarak sudut bulan – matahari lebih besar dari 7 derajat, “Konferensi penyatuan awal bulan Hijriyah International di Istanbul tahun 1978 mengatakan bahwa awal bulan dimulai jika jarak busur antara bulan dan matahari lebih besar dari 8 derajat dan tinggi bulan dari ufuk pada saat matahari tenggelam lebih besar dari 5 derajat,” paparnya.

Sementara rekor pengamatan bulan sabit dalam catatan astronomi modern adalah hilal awal Ramadan 1427 H, di mana umur hilal 13 jam 15 menit dan berhasil dipotret dengan teleskop dan kamera CCD di Jerman.

“Bahkan, dalam catatan astronomi modern, jarak hilal terdekat yang pernah terlihat adalah sekitar 8 derajat dengan umur hilal 13 jam 28 menit. Hilal ini berhasil diamati oleh Robert Victor di Amerika Serikat pada 5 Mei 1989 dengan menggunakan alat bantu binokuler atau keker,” ujarnya.

Previous Post

Ketua Umum DPP LDII Ingatkan Pentingnya Lawan Penyebaran Covid-19 Saat Hari Raya Kurban

Next Post

Singgasana

Next Post
Singgasana

Singgasana

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ARTIKEL TERKINI

  • Pelantikan Dan Rapat Kerja IV DPD LDII Kabupaten Seram Bagian Barat
  • KONSOLIDASI DPP LDII : SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAHAN ASET LDII MALUKU
  • KUNJUNGAN LDII MALUKU KE KESBANGPOL : PENYERAHAN KEPENGURUSAN DPW
  • Muhammadiyah-LDII: Ukhuwah Antar Umat Perlu Dijaga di Tahun Politik
  • LDII Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Kesehatan di Masa Endemi

Recent News

Pelantikan Dan Rapat Kerja IV DPD LDII Kabupaten Seram Bagian Barat

KONSOLIDASI DPP LDII : SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAHAN ASET LDII MALUKU

Tags

8 bidang pengabdian LDII Atalia Praratya Ridwan Kamil BNN Chriswanto Santoso Covid-19 Hari Lahir Pancasila Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso Ketum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir KLHK LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia lingkungan hidup MUI Muswil NKRI oksigen Pancasila pesantren PP Muhammadiyah Pramuka profesional religius program kampung iklim Silaturrahim vaksin
LDII MALUKU

DPW LDII MALUKU
Jl. Jenderal Sudirman No.354, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon, Maluku 97128

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2021 - Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)

© 2021 - Managed by DPP LDII.