• Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Dakwah

Esai: Pulang

DPP_ADMIN by DPP_ADMIN
September 21, 2020
in Dakwah, Nasehat, Utama
0
Esai: Pulang
0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsAppTelegram

Oleh: Faizunal A. Abdillah
Pemerhati lingkungan – Warga LDII Kabupaten Tangerang

Berebut kebahagian, lari dari kesedihan, itulah ciri umum jiwa manusia. Bahkan saking takutnya, banyak yang mengunjungi tempat-tempat gemerlap yang bisa membuat bahagia, kala kesedihan berkunjung datang. Maksud hati mengusir kesedihan, namun justru menuai ketergantungan dari tempat-tempat berbahaya seperti alkohol dan obat terlarang. Ringkasnya manusia selalu ingin bahagia, bahagia dan bahagia. Maka, jika datang satu kesedihan saja kebanyakan pikirannya langsung menganggap kesedihan sebagai kesalahan. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, menganggap kesedihan sebagai hukuman. Padahal di balik keindahan kepahaman sejati yang dalam, sebenarnya kesedihan serupa seorang ibu yang membimbing (nurturing mother) jiwa agar kembali pulang.

“Dan Kami coba mereka dengan kebaikan-kebaikan (kebahagiaan) dan dengan kejelekan-kejelekan (kesedihan), agar mereka kembali.” (QS. Al-A’rof: 168)

Di dunia sastra, ada teladan indah dalam hal ini, yaitu bagaimana kesedihan begitu bermakna. Seolah menjadi sahabat, tidak saja menguak kebahagian, kesedihan malah menjadi sebuah kerinduan. Salah satu orang yang menyelam dalam sekaligus indah di danau kesedihan adalah Kahlil Gibran. Bila manusia biasa lari menjauh atau mengalami luka jiwa menganga tatkala cintanya ditolak, penulis buku Sang Nabi ini menyelami selapis demi selapis indahnya danau kesedihan. Ia sapa setiap tetesan air mata. Ia dekap setiap rasa sakit. Ia perciki setiap luka jiwa. Hasilnya sangat mengagumkan, sebuah karya indah yang dikagumi dunia. Salah satu kontemplasinya tertulis begini – cinta tumbuh bukan karena menemukan orang yang sempurna, melainkan kemampuan menerima kelemahan-kelemahan orang itu secara sempurna. Di bait lain dia berpesan – Ketika kita bercumbu dengan kebahagiaan di ruang tamu, kesedihan menunggu di tempat tidur.

Dari sini, semoga terbit cakrawala pemahaman yang benderang, menghadirkan secercah pengertian jernih akan perjuangan dan kesedihan. Dan pada akhirnya sampai pada muara keterbukaan mengapa semua nabi dan orang suci melewati tangga-tangga kesedihan yang lama, dalam dan panjang. Demikian dalamnya kesedihan, sebagian bahkan ada yang kehilangan nyawa. Demikian beratnya kesedihan dan penderitaan sehingga mengharap dengan sangat kapan datang kebahagiaan. Dan sebagaimana diketahui banyak orang, disaksikan khalayak, di balik kesedihan mendalam ini kemudian terbit cahaya pertolongan, kemenangan dan kebahagian yang banyak dan indah sekali, memancar ke lingkungan.

حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ حَمَّادٍ الْمَعْنِيُّ، وَيَحْيَى بْنُ دُرُسْتَ، قَالاَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً قَالَ ‏ “‏ الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ ‏”

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a, beliau bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat ujiannya? Maka beliau (ﷺ) bersabda, “(Orang yang paling berat ujiannya adalah) para nabi, kemudian yang semisalnya dan yang semisalnya, diuji seseorang sesuai dengan kadar agamanya, kalau kuat agamanya maka semakin keras ujiannya, kalau lemah agamanya maka diuji sesuai dengan kadar agamanya. Maka senantiasa seorang hamba diuji oleh Allah sehingga dia dibiarkan berjalan di atas permukaan bumi tanpa memiliki dosa.” (Rowahu Ibnu Majah)

Tampak sadar dan jelas, dari goresan di atas bahwa kesedihan bukanlah hukuman. Kesedihan bukanlah racun perjalanan. Kesedihan tidaklah diniatkan untuk melukai jiwa. Kesedihan serupa kepompong. Sakit, sedih, sengsara memang, tapi begitu keluar ia menjadi kupu-kupu indah yang terbang ke sana ke mari menghiasi dunia. Kesalahannya kemudian, kita sering memburunya sehingga kupu-kupu itu cepat binasa. Bukan menikmati dan menjadikannya jalan pulang kembali ke haribaanNya. Pulang dengan indah, selamat dan bermartabat.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ * رواه الترمذي قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdu A’la telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai’ dari Muhammad bin ‘Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Ujian senantiasa menimpa orang mukmin pada diri, anak dan hartanya hingga ia bertemu Allah dengan tidak membawa satu kesalahan pun atasnya.” (Rowahut Tirmidzi) Berkata Abu Isa: Hadits ini hasan shahih.

Previous Post

Esai: Mengalir

Next Post

Esai: Berdamai

Next Post
Esai: Berdamai

Esai: Berdamai

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ARTIKEL TERKINI

  • Pelantikan Dan Rapat Kerja IV DPD LDII Kabupaten Seram Bagian Barat
  • KONSOLIDASI DPP LDII : SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAHAN ASET LDII MALUKU
  • KUNJUNGAN LDII MALUKU KE KESBANGPOL : PENYERAHAN KEPENGURUSAN DPW
  • Muhammadiyah-LDII: Ukhuwah Antar Umat Perlu Dijaga di Tahun Politik
  • LDII Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Kesehatan di Masa Endemi

Recent News

Pelantikan Dan Rapat Kerja IV DPD LDII Kabupaten Seram Bagian Barat

KONSOLIDASI DPP LDII : SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAHAN ASET LDII MALUKU

Tags

8 bidang pengabdian LDII Atalia Praratya Ridwan Kamil BNN Chriswanto Santoso Covid-19 Hari Lahir Pancasila Ketum DPP LDII KH Chriswanto Santoso Ketum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir KLHK LDII Lembaga Dakwah Islam Indonesia lingkungan hidup MUI Muswil NKRI oksigen Pancasila pesantren PP Muhammadiyah Pramuka profesional religius program kampung iklim Silaturrahim vaksin
LDII MALUKU

DPW LDII MALUKU
Jl. Jenderal Sudirman No.354, Batu Merah, Sirimau, Kota Ambon, Maluku 97128

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

© 2021 - Managed by DPP LDII.

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Personalia
  • Kategori Berita
    • Dakwah
    • Lintas Daerah
    • Lokal
    • Opini
    • Organisasi
  • Kontak
  • Lain-lain
    • Jadwal Shalat
    • Hitung Zakat
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Idul Fitri
    • Nasehat Idul Fitri 1442 H (Mei 2021)

© 2021 - Managed by DPP LDII.